Selasa, 16 Juli 2013

Ketika Aku Merindukan Masa Itu


“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Ar-Ruum (31): 41
          Bergabung dalam organisasi pecinta alam adalah cita-cita ku sejak SD. Ini lah juga alasan terkuat mengapa aku ingin masuk ke SMAN 1 Pamekasan. Jujur, keinginan untuk menjadi bagian dari siswa-siswa hebat sekolah ini bukan karena reputasi dan prestasi yang sudah ditorehkan oleh sekolah yang memberikanku banyak kenangan indah dan menyenangkan, melainkan karena di sekolah inilah satu-satunya OPA yang masih aktif, selain itu merupakan OPA tertua di Madura. Keinginan ini menguat ketika mas ku muncak untuk pertama kalinya ke Arjuno-Welirang. Sejak saat itu aku bilang ke Ramah dan Ibuk, “aku mau masuk SMA1, terus ikut RESACITA (nama OPA SMAN 1)”
          Tergabung dan aktif ikut kegiatan RESACITA (Remaja SMANSA Cinta Alam), aku mendapatkan banyak hal. Entah, diantara ekskul tentang keterampilan hidup yang ada disekolah, aku lebih tertarik dengan RESACITA dibandingkan dengan pramuka yang diwajibkan untuk siswa baru selama setahun, dan PMR yang selalu memenangkan juara dalam lomba yang diikuti. RESACITA, dengan aktifitasnya, dengan imej yang melekat padanya, aku memilih untuk terjun dan aktif di sana. Sekalian aku ingin membuktikan bahwa anak PA bisa memiliki prestasi akademik, tidak hanya suka hura-hura. Dan saat angkatanku, kami membuktikannya. Aku bisa menjadi perwakilan sekolah dalam olimpiade biologi, sedangkan temanku yang IPS menjadi perwakilan sekolah dalam olimpiade akuntansi.
          Ketika melintas di pintu masuk kampus B, aku melihat baliho WANALA (OPA Unair), disitu dipampang divisi yang ada di WANALA beserta kegiatan yang akan dilakukan. Ada divisi penelitian lingkungan dan alam bebas, divisi hutan gunung, divisi panjat tebing, divisi sungai,danau, dan samudra, serta divisi susur gua. Tentu saja, nama divisi ini tidak asing bagiku. Walaupun tidak dalam struktur yang jelas,kami rutin mengadakan kegiatan tersebut secara bergantian. Alasannya klise, keterbatasan dana. Susur gua, panjat tebing, alam bebas, adalah hal yang pernah aku lakukan dengan teman-teman di RESACITA. Dari sekian itu, yang paling disukai adalah alam bebas, terlebih jika dilakukan saat bulan agustus september, biasanya saat DIKSAR 1, karena saat itu aku akan melihat hujan meteor menghiasi langit. Dan yang paling membuat was-was adalah aktivitas susur gua.
          Ya, susur gua adalah kegiatan yang paling membahayakan menurutku. Jika sampai tersasar, lebih sulit untuk bertahan hidup dibandingkan ketika tersasar di hutan. Namun, dari kegiatan susur gua untuk pertama kalinya inilah aku dapat pelajaran tentang tiga hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan orang seorang pecinta alam
1.     Dilarang membunuh apapun kecuali waktu
2.    Dilarang mengambil apapun kecuali gambar
3.    Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak kaki.
Banyak kenangan yang aku buat bersama mereka. Indahnya persahabatan, saling membantu, dan bahu membahu menjaga kelestarian alam. Semua itu aku rindukan. Walaupun aku tidak pungkiri, ada beberapa hal yang memang tidak aku sukai dan aku harus tinggalkan. Namun, pelajaran yang aku dapat dari bergabungnya aku di RESACITA, ikut andil untuk menumbuhkan cinta baru yang aku kenal ketika kelas dua SMA. Perjalanan malam, susur gua, perusik, penglaman itu semakin mengagumi akan ke Maha Besar an Allah dalam menciptakan alam ini.
          Terimakasih untuk teman-temanku, pembina, dan senior di PA. Walaupun sekarang aku tidak lagi aktif dalam kegiatah RESACITA, tapi jiwa ini selalu di sana. Mengikuti perkembangan alam indonesia yang semakin rusak, padahal tidak sedikit aktivis lingkungan yang ada di negara ini. Tapi aku percaya, keberdaan kita dengan aktivitas kita minimal menghambat laju perusakan itu. Semoga kalian, aku, bukanlah pecinta alam yang hanya penikmat, tapi juga penjaga kelestariannya.
          Akhir kata.... SALAM RIMBA! Semoga alam Indonesia kembali lestari seperti jawaban yang selalu menyertai salam itu. LESTARI!

Dewasa kelak kau kembaliBangkitkan bumi kitaAgar tak lagi menangis
Dewasa kelak kau kembaliBangkitkan bumi kitaAgar tak lagi merintih
~Uluran Tanganku, SO7~



0 komentar:

Posting Komentar