Minggu, 27 Oktober 2013

Koki, Baker, dan Barista



            Salah satu kegemaran yang belum bisa saya tinggalkan adalah kegemaran terhadap serial korea dan jepang. Bukan hanya semata pemain yang good looking, namun lebih pada ada pelajaran yang saya dapatkan dari menonton serial-serial tersebut. tentang budaya orang korea dan jepang, setting tempat yang selalu memanjakan mata, serta profesi yang dipilih untuk ditekuni oleh para pemain utama. Walaupun, terkadang saya agak berlebihan jika cerita yang dihadirkan lebih menonjolkan sisi romantis, terutama pada serial korea.
            Lalu apa hubungannya dengan tiga profesi yang berkaitan dengan makanan tersebut? hubungannya tidak lain adalah saya dibuat kesemsem dengan akting para tokoh utama yang berprofesi sebagai koki, dan baker. Sedangkan untuk barista, saya terinspirasi dari buku bertema tentang kopi yang saya baca.
            Koki, pertama kali menyukai aktivitas menjadi seorang koki adalah dari serial drama “Jewel in The Palace”. Cerita tentang kisah dayang dapur istana, tentu adegannya tidak jauh dari aktivitas memasak. Dan aktivitas-aktivitas yang direkam saat mereka memasak sangat saya sukai. Artistik menurut saya. Selain itu, kebiasaan orang korea selatan, tidak terkecuali para lelakinya yang memang gemar memasak sendiri. Selain serial “jewel in the palace”, saya menyukai aktivitas sebagai koki adalah di serial drama “Pasta”. Tidak hanya adegan yang memukau, tapi juga filosofi tentang makanan dan masakan yang disampaikan secara indah dari serial tersebut.
            Baker, sangat suka dengan profesi ini ketika menontong serial drama “Baker King, Kim Tak Goo”. Entah karena aktor yang bermain sangat menguasai perannya, jiwa seorang baker benar-benar mempesona saya. Sampai-sampai, saya selalu ingin menyempatkan diri menatap para baker di gerai roti yang ada di Mall ketika memiliki kesempatan bermain ke Mall (maklum, jarang berkunjung ke Mall). Kesukaan pada Baker semakin bertambah ketika membaca buku yang memiliki latar belakang bisnis bakery. Bagi saya, sama seperti seorang koki, seorang baker memiliki suatu daya tarik yang mempesona ketika mengolah roti dan segala jenis turunannya.
            Terakhir, barista. Jangan berpikiran tentang seseorang yang berprofesi sebagai peracik minuman beralkohol. Barista yang saya maksud adalah mereka yang berprofesi sebagai peracik kopi dan teh. Bagi saya, mereka keren. Selain harus menjaga rasa minuman yang dihasilkannya enak, seorang barista juga dituntut untuk memiliki kemampuan menghias cangkir kopi yang dia suguhkan. Latte art, nama keahlian itu. Nah, bagian inilah yang paling memukau setelah serangkaian aktivitas meracik kopi mulai dari biji hingga menyeduhnya ke dalam cangkir.
            Koki, baker, dan barista. Tiga profesi yang berhubungan dengan dunia masak memasak dan sering kali diidentikkan dengan dunia perempuan. Namun herannya, orang yang sudah memiliki kedudukan yang tinggi, selalu para kaum laki-laki. Kenapa?
            “pekerjaan baker itu nggak gampang. Dan harus tahan panas. Waktu aku jadi baker dulu, hampir nggak ada waktu buat duduk. Dan saat pertama-tama bekerja, rasanya seperti berada dalam oven raksasa. Waktu itu, oven yang ada prosesnya belum seinstan sekarang. Dalam sehari, aku bisa sampai lebih lima jam berada di dapur dan sangat dekat dengan oven. Mungkin itu sebabnya kaum lelaki lebih tahan untuk bekerja sebagai baker dibandingkan wanita.”
Potongan dialog dari Novel berjudul “A Cup of Tarapuccino”
            “menjadi koki harus kuat, tahan berdiri berlama-lama, dan juga harus tahan panas” kata chef Juna dalam sebuah acara yang dia pandu.
            “apakah itu alasannya mengapa koki kebanyakan laki-laki?” tanya Indra Bekti yang saat itu sebagai bintang tamu.
            “begitulah” jawab Chef Juna.
Sedangkan untuk barista? Saya belum pernah menemukan barista perempuan. Kebanyakan yang menekuni barista adalah para laki-laki. Kenapa? Saya sendiri belum mendapatkan jawabannya. Padahal, menghias cangkir kopi butuh kesabaran dan kehalusan untuk menghasilkan sebuah hiasan yang indah.
            Sekian ulasan tentang tiga profesi yang berkaitan dengan dunia masaka memasak yang saya gemari. Semoga suatu saat, walaupun tidak mejadi seorang yang ahli, saya bisa melakukan itu untuk keluarga kecil saya. Sebagai koki, yang menyediakan makanan yang sehat, baker yang senantia siap dengan kudapan yang menarik dan tentu saja sehat, serta seorang barista yang pintar menyediakan minuman sebagai teman bersantai.



2 komentar:

  1. coffe prince juga mengandung barista2 gitu mbk dramanya :D
    cuman kurang greget mengulas masalah kopinya. kebanyakan kisah cinta sih :)

    BalasHapus
  2. aku ga nonton, pemeran cowoknya terlalu cantik :D

    kalo drama korea memang terlalu banyak kisah cinta dari pada provesinya...

    ntar pengen nulis tentang florist dan gardener..hehe

    BalasHapus