Senin, 08 Juli 2013

Jodoh adalah Rahasia Allah



          Ramadhan telah tiba, otomatis akan diikuti dengan hari raya. Agenda yang paling sering digelar saat ramadhan dan bahkan dua bulan sebelumnya adalah... apalagi jika bukan pernikahan. Dan bahkan agenda pernikahan ini akan lebih ramai ketika sudah memasuki waktu antara dua hari raya.  Ehm... bagi yang masih belum berkesempatan menyebar undangan atau yang sudah pernah menyebar, maka bersiaplah ketiban undangan dari banyak pihak. Tentu saja, rasa yang diterima oleh orang yang sudah berpengalaman dengan yang masih belum pengalaman akan berbeda. Dan pertanyaan pasti tidak jauh dari...
          “Kamu kapan nyusul?”
          Jika pertanyaan ini diajukan pada orang yang masih baru lulus kuliah yang berumur 23-25 tahun, masih ok lah. Mungkin itu pertanyaan pertama yang mereka dapat. Tapi, jika yang ditanya adalah orang yang usianya 25 ke atas? Mungkin mereka sudah bosan mendengar pertanyaan itu. Tahukah kalian, pertanyaan kapan menyusul untuk menikah adalah pertanyaan yang jawabannya juga tidak diketahui oleh yang ditanya. Karena jodoh adalah rahasia Allah. Jika dalam prosentase, 90% peran Allah, sisanya adalah manusia. Terlebih jika pertanyaan ini diajukan pada seorang perempuan.
         
Kenapa?

          Ingat lirik lagu Sheila On 7 yang berjudul “Untuk Perempuan”
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam

Ya, perempuan ibarat bunga, dan laki-laki adalah kumbang. Sunnatullah nya adalah kumbang yang akan menghampiri bunga, bukan sebaliknya. Walaupun dalam sejarah agung umat ini ibunda kita mencontohkan tentang pengajuan diri, tetap yang melakukan eksekusi adalah pihak pria. Jadi, jika saya yang ditanya kapan menikah? Saya akan menjawab: menunggu yang menjemput.
Namun, ada yang iseng berpikiran bahwa seseorang perempuan yang tidak segera menikah memiliki kriteria yang terlalu ribet. Atau ada yang berpikiran dia tidak berusaha. Ah, terlalu ingin tahu urusan orang. Ada urusan apa mereka dengan perempuan yang belum menikah? Jika tidak tahu, jangan mudah men-judge. Mereka sudah berusaha, berdo’a, tapi apa yang bisa diperbuat ketika belum ada yang menjemput?
Pun dengan laki-laki. Meskipun aku sering kali bertanya apa yang menyebabkan pria berusia diatas 25 tahun, dengan pekerjaan yang sudah mapan tidak kunjung menikah? Mereka terlalu pemilih, tidak berani, atau memang belum dipertemukan? Entah, aku tidak berani men-judge kaum laki-laki yang walaupun mereka memiliki otoritas lebih dalam menjemput jodohnya. Karena tetap saja, jika Allah belum berkehendak, seberapapun dia berusaha tidak akan dipertemukan dengan jodohnya. Seperti kisah Azam dalam film ketika cinta bertasbih.
So, berhentilah bertanya pada mereka yang belum juga dipertemukan dengan jodohnya ketika usia sudah mendekati kepala tiga atau bahkan sudah memasuki. Karena mereka pun tidak tahu kapan moment yang ditunggu hadir menyapa. Do’akan mereka, agar segera dipertemukan dengan jodoh yang sudah dipersiapkan. Itu akan lebih membantu dan tidak menyakiti saudara kita.

3 komentar:

  1. sippks... mantab mbak asih.... itu juga salah satu penyebab yang membuatku enggan untuk pulang kampung. wkwkwkwkwwk :D :D
    karena tekanannya jauh lebih keras.

    BalasHapus
  2. tidak pulang bukan lantas tidak ditanya tentang ini...

    BalasHapus
  3. iya sih. tp ada perbedaan 'penanya' mbk... ada yg membuat tegang, dan ada yg biasa aja...

    BalasHapus