Rabu, 17 Juli 2013

Keperawatan, Apakah Aku sudah Mencintainya?


          Alhamdulillah, masa penantian selama lima tahun (tambah 6 bulan) akhirnya usai. Gelar S.Kep, Ns Insya Allah tidak lama lagi akan ikut menghiasi nama panjang. Merasa bahagiakah, bangga, terbebani atau justru lega karena terbebas dari segala rutinitas selama masa kuliah dan profesi – yang katanya – tidak manusiawi. Apapun perasaan itu, yang jelas aku bersyukur sudah dapat menyelesaikan pendidikan di fakultas keperawatan dengan baik, dengan apa yang bisa aku lakukan untuk menyelesaikan apa yang sudah aku pilih.
Menyesal kah aku masuk di dunia ini? Tidak, lebih tepatnya sudah tidak lagi. Toh untuk apa? Tidak ada yang pernah memaksa ku untuk memilih jurusan ini. Yang bahkan uang untuk membeli formulirnya aku usahakan sendiri. Untuk apa aku menyesal berada di sini, ketika aku bisa melihat senyum pengharapan dan kebahagiaan dari orang tercinta dengan apa yang sudah aku lalui selama masa lima tahun ini. Untuk apa menyesal, ketika begitu banyak pengalaman berharga, pertemanan yang membahagiakan, dan perbaikan diri yang didapatkan, semua aku dapatkan selama aku menjalani masa-masa sulit kuliah di keperawatan.
Menyesal kah masuk di keperawatan? Tidak, lebih tepatnya tidak lagi. Kuliah di keperawatan menjadi obat untuk semua keinginan yang pernah aku harapkan. Keperawatan, memberikan hampir semua disiplin ilmu yang ingin aku pelajari. Mulai dari lingkungan, psikologi, sosial,  dan kesmas. Mulai dari pencegahan, perawatan, hingga pengobatan. Menurutku, ilmu yang didapatkan di keperawatan dapat membuat kita bebas berekspresi, tidak hanya seputar merawat pasien saja. Prinsip holistic care, adalah hal yang paling aku sukai. Karena dari sini aku belajar tentang pola berpikir menyeluruh, tidak parsial ketika melihat suatu permasalahan. Dari keperawatan aku belajar tentang sebab suatu masalah terjadi dari tugas-tugas WOC, jadi bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun tampilannya sama tetap intervensi harus berbeda jika penyebabnya berbeda. Dan jangan lupa, di keperawatan juga kita belajar tentang Manajemen keperawatan yang bisa dijadikan acuan selama beraktivitas di organisasi (yang ini tahu nya terlambat).
Menyesal kah masuh di keperawatan? Tidak, lebih tepatnya tidak lagi. Ilmu yang didapat di keperawatan sangat bermanfaat ketika nanti sudah memasuki dunia keluarga. Walaupun dari sekarang ilmu itu bermanfaat. Ingat pernyataan seorang teman; “paling tidak kita dapat gunakan ilmu yang selama ini kita dapat dibangku kuliah nanti setelah kita berkeluarga”. Keperawatan keluarga, keperawatan anak, keperawatan maternitas, bahkan keperawatan komunitas adalah ilmu-ilmu penting yang harus dimiliki seseorang ketika akan memasuki dunia keluarga. Jika akhir-akhir ini banyak tulisan “menantu ideal adalah... istri ideal adalah.... suami ideal adalah....” dan bagi saya keperawatan dapat memenuhi titik-titik itu.
Lalu, sudahkah aku mencitainya? Pertanyaan ini penting tidak penting. Penting karena awal masuk, aku merasa denial makanya masa-masa selama empat tahun adalah masa-masa yang berat. Tidak penting karena toh, sekarang aku sudah selesai menempuh pendidikannya. Tapi bagiku ini tetap penting, karena orang akan melihat sebagai seorang alumni keperawatan dengan gelas Ns yang menurut penilaian mereka aku pasti tahu tentang penyakit yang mereka derita. Dan tentu saja ini beban tersendiri.
Walaupun tidak secara jelas, aku mulai merasakan cinta itu perlahan hadir ketika menjalani profesi. Memang tidak selalu, perasaan itu naik turun, kadang hadir kadang tidak. Tapi dari sekian banyak kejadian, aku memantapkan diri untuk mempertahankan cinta itu. Kenapa? Aku hanya tidak mau capek sendiri. Karena apa-apa yang dijalani tanpa ada rasa cinta, sungguh melelahkan. Karena cinta adalah penggerak. Rasa bersalah ketika ada orang yang bertanya, tapi tidak mampu aku menjawab adalah salah satu pemicu munculnya cinta itu.Terimakasih untuk yang sudah “mengganggu” ku dengan pertanyaan seputar keperawatan.
 Akhirnya, bagaimanapun yang sudah aku alami selama 5 tahun 6 bulan di fakultas keperawatan, aku tetap dan akan selalu bersyukur sudah mendapatkan kesempatan itu. Teman, pengalaman, ilmu yang berharga sudah aku dapatkan. Sekarang, tidak ada lagi penyesalan, dan cinta sudah mulai tumbuh.

*Repost Notes FB tertanggal  27 Februari 2013 pukul 12:38. Ketika merindu saat-saat profesi

0 komentar:

Posting Komentar