Minggu, 22 Desember 2013

The coffe memory : Tentang Wangi dan Pahitnya Sebuah Kenangan


Penulis: Riawani Elyta
Penerbit: Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
Jumlah Halaman: 232 halaman
Harga: Rp.39.000
ISBN: 9786027888203

     “secangkir kopi adalah jembatan kenangan dan komunikasi yang paling hangat. Dan, bersamanya, kita bisa menciptakan momen-momen special dalam secercah perjalanan hidup”
.
The coffee memory, novel yang berkisah tentang Dania dengan kenangan terhadap mendiang suaminya, Andro, yang merupakan barista sekaligus pemilik “Katjoe Manis Cafe”. Kepergian Andro meninggalkan kesan yang mendalam bagi Dania, hingga dalam beberapa waktu, Dania tidak sanggup melanjutkan apa yang sudah dirintis Andro pada “Katjoe Manis Cafe”. Hingga ibunya menyadarkannya akan tanggung jawab yang masih Dania tanggung terhadap anak dan para pegawai yang masih menunggu kelanjutan dari usaha yang sudah dirintis oleh mendiang suaminya tersebut.
Seiring berjalannya roda bisnis Cafe, konflik demi konflik hadir bersama hadirnya sosok laki-laki yang mulai mengusik hidup Dania paska meninggalnya Andro. Kakak almarhum Andro, yang sering menteror Dania untuk menjual Katjoe Manis Cafe pada dirinya. Danu, teman dekat masa SMA yang juga pemilik Cafe yang bertetangga dengan Dania, mulai melakukan pendekatan secara intens sejak tahu Dania berstatus janda. Namun, Dania mencoba bergeming dan bertahan dengan prinsipnya, bahwa tidak akan ada yang bisa menggantikan Andro dalam hidupnya. Dania mencoba kuat menghadapi segala cobaan yang satu persatu datang menghampiri usaha Cafe yang coba dia rintis kembali. Untunglah, usaha yang dilakukan Dania sedikit berkurang bebannya karena ada Ratih yang selalu setia membantu, dan sosok Barista baru bernama Barry yang memberikan perhatian lebih dari hanya sekedar sebagai Barista di cafe yang dikelola Dania.
Novel ini, tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, dengan konflik yang wajar dan ending yang tidak mudah ditebak, namun pula menyajikan inspirasi usaha dari cafe yang menjadi latar kisahnya. Info tentang jenis-jenis kopi serta produk olahan kopi juga tersaji dalam tiap kisahnya. Macchiato, espresso, dan capuccino dengan latte art nya, hot smores choco, dan kopi tiam adalah jenis-jenis produk kopi yang disebutkan dalam novel ini, tidak hanya nama, tapi juga bahan dan cara membuat juga dijelaskan.
Dari sekian hal yang membuat novel ini menarik, ada sedikit yang menjadi “penganggu”. Di bab pertama, paragraf pertama, ada kesalahan dalam pendeskripsian.
   “aroma yang membuat gerak diafragmaku sedikit melambat saat mengambang dan mengempis.”
Yang mengembang dan mengempis saat proses bernapas adalah paru-paru, bukan diafragma. Jika nanti novel ini cetak ulang, harapannya kalimat itu sudah berganti. Juga penggunakan kata “akut” yang sepertinya menjadi kesalahan sebagian besar orang. “akut” adalah istilah yang digunakan pada sesuatu yang sifatnya baru dan sementara. Jika ini berkaitan dengan suatu hal yang berlangsung lama, istilah yang benar adalah “kronik/kronis”. Dan satu hal lagi yang saya temukan, mungkin ini kurang ketelitian dari editor atau penulis. Pemakaian Bookafeholic pada awal cerita, berubah jadi Bookholicafe paragraf menjelang akhir cerita.
Terlepas dari semua kejanggalan itu, novel ini begitu inspiratif, dan mudah dicerna. Inspirasi usaha yang dihadirkan memberikan gambaran bagaimana sebuah usaha dirintis. Info tentang kopi berhasil membuat saya penasaran tentang jenis-jenis produk kopi dan cara membuatnya. Tidak ada salahnya bagi penggemar kopi atau yang mencoba menggemari kopi untuk membaca novel ini. Siapa tahu juga terinspirasi untuk menjalankan bisnis coffee shop. (kalau saya mupeng dengan konsep kafe plus perpustakannya J )

tambahan : suka dengan sampul yang ada di balik sampul ini... J


1 komentar: