Selama
itu, tidak satupun buku yang saya punya, kecuali tentu saja buku paket
pelajaran yang setiap awal semester selalu saya miliki. Dengan buku-buku paket
itu, saya sudah bertekad untuk tetap menjaga dalam kondisi baik, pengalaman
kehujanan hingga merusak buku tidak ingin saya alami lagi. Maka jadilah tiap
mendapatkan buku baru, saya selalu menyampulnya terlebih dahulu. Jaman SMA
dulu, saya masih belum berkenalan dengan sampul plastik mika kecuali sampul
plastik tipis yang biasa digunakan untuk buku tulis, maka buku paket saya
lapisi dengan plester bening besar di seluruh bagiannya. Dan hal ini cukup
efektif menjaga buku paket tetap baik selama satu semester bahkan masih layak
untuk dipinjamkan ke adik kelas.
1.
Membeli produk
asli
![]() |
Lapak Buku Bekas dan Bajakan |
Di indonesia, apa
produk yang tidak ada barang bajakannya? Pun dengan buku, kita bisa menemukan
produk bajakan ini dengan mudah, terlebih jika buku tersebut memiliki label
“Best Seller”, tentu kita bisa mendapatkannya dengan harga yang jauh dari harga
aslinya.
Tapi bagi saya,
membaca buku bajakan mengurangi keasyikan dan keberkahan dalam mengambil apa
yang ada dalam buku. Namanya bajakan, tentu saja kualitasnya jauh di bawah buku
asli, mudah lepas, kertas tidak bagus, dan halaman yang bisa saja tidak
lengkap. Entah, untuk saya pribadi, membaca buku bajakan membuat saya tidak
paham dengan apa yang disampaikan buku. Jika tidak ingin membeli, saya lebih
memilih meminjam buku yang saya ingin baca daripada membeli buku bajakan.
2.
Menyampulnya
Setelah buku yang
diinginkan terbeli, hal pertama yang biasa saya lakukan adalah menyampulnya.
Sejak tinggal di Surabaya, saya sudah mengenal yang namanya sampul plastik.
Jadi, awal membeli buku juga sekalian membeli sampul plastiknya.
Saya sering
gregetan dengan teman-teman yang membiarkan bukunya tidak tersampul. Tidak
masalah jika buku itu dalam format hardcover, tapi yang bersampul softcover
sunggu disayangkan jika tidak dalam kondisi tersampul, apalagi buku itu
berpotensi untuk dipinjam banyak orang.
3.
Menyediakan
pembatas
![]() |
Pembatas buku biasa |
Menggaris bawahi
atau memberi catatan pada halaman buku tidak masalah bagi saya, karena hal itu
akan mempermudah untuk mencari ulang kalimat ketika ingin meresensinya. Tapi,
yang tidak bisa saya tolelir adalah jika halaman buku dilipat. Bukan apa-apa,
melipat halaman buku bisa merusak buku. Jika ingin menandai halaman yang kita
baca, alangkah lebih baiknya jika menggunakan pembatas buku. Sekarang buku-buku
banyak yang disertai dengan pembatas buku, kadang pembatas bukunya juga unik.
Namun jika tidak
ada pembatas buku dari penerbit, kita bisa menyiasati sendiri. Menggunakan
pembatas buku yang dijual di toko-toko buku, baik yang biasa atau yang
magnetik. Atau hanya dengan menggunakan kertas bekas, yang penting buku kita
memiliki pembatas dan tidak terlipat.
Pembatas Buku Magnetik |
Terkait pembatas
buku, pengalaman yang sering terjadi adalah pembatas buku sering hilang karena
terjatuh saat membaca buku di tempat-tempat umum. Nah,untuk menghindari ini
bisa menggunakan pembatas buku magnetik yang bisa kita lekatkan pada halaman
lain saat kita sedang membaca buku.
4.
Meresensi
Meresensi atau
memberikan ulasan pada buku, adalah salah satu wujud kecintaan pada buku.
Memberikan kesan dan masukan terhadap buku yang kita baca, akan membantu secara
tidak langsung mempromosikan buku tersebut. Mengajak orang lain untuk juga ikut
membaca buku yang sedang kita baca. Selain itu, membantu kita dalam mengikat
ilmu yang kita dapatkan dari apa yang kita baca.
5.
Memberi identitas
Dan yang tidak
boleh tertinggal adalah memberikan identitas pada buku yang kita punyai. Hal
ini akan mudah ketika buku kita dipinjam. Sayangkan jika buku kita dipinjam
lalu tidak kembali? Identitas bisa ditulis lengkap seperti pada identitas buku
di perpustakaan, atau hanya nama kita saja di awal halaman buku.
Itu beberapa hal
yang saya lakukan pada buku-buku yang saya punyai. Satu-persatu buku-buku bisa
saya miliki sendiri, hingga memiliki kesempatan untuk berbagi dengan yang lain,
tanpa harus khawatir buku yang dipinjamkan rusak.
semoga diparengi istiqomah membaca ya kak :)
BalasHapussalam kenal :)
terimakasih sudah berkunjunga.. salam kenal juga
Hapus