“walaupun tidak berkaitan langsung dengan diri kita, sebaiknya kita peduli. Selama kita bisa mencegah, maka cegahlah kejahatan itu. Sebelum akhirnya kita menyesalinya”
Inspirasi
ini saya dapatkan saat menonton (lagi) film spider man. Tidak sengaja ketika
memindahkan channel TV. Di awal, diceritakan bahwa Peter parker membiarkan
lepas seorang perampok yang membawa
kabur uang tiket pertandingan gulat yang baru saja ia ikuti. Alasannya sederhana,
Parker sakit hati karena pemilik arena gulat tidak memberikan uang 3000 US
Dolar yang dijanjikan di awal pertandingan.
“tapi
aku membutuhkan uang itu” ujar Parker.
“apakah
itu menjadi urusanku?” kata pemilik arena gulat.
Akhirnya Parker pergi dengan hanya
membawa uang sebesar 200 US dolar, dan karena itulah dia sakit hati. Beberapa saat
kemudian, ada seorang perampok dengan membawa senjata mengambil uang tiket yang
sudah dikumpulkan pemilik arena. Parker membiarkan perampok itu beraksi, hingga
perampok itu melewatinya, Parker tidak menggubris dan membiarkan perampok
pergi.
“kenapa
kau tidak menghentikannya?” tanya pemilik arena.
“apakah
itu menjadi urusanku?” kata Parker.
Melihat pemilik arena yang kesal, Parker
tersenyum puas. Tapi, hal itu tidak berlangsung lama. Karena beberapa saat
setelah keluar dari gedung gulat, dia menemukan pamannya tengah sekarat akibat
menjadi korban perampokan mobil. Api dendam menyala di diri Peter Parker. Dengan
kekuatan baru yang dia miliki, dia mengejar pelaku perampokan.
“tolong
beri aku kesempatan” pinta si perampok.
“apakah
kau memberikan kesemapatan pada pamanku?” tanya Parker. Namun saat dia tahu
siapa yang sedang ada di hadapannya, rasa sesal menerpanya.
Kisah
di atas mungkin pernah kita alami. Menganggap suatu hal tidak berkaitan dengan
kita, tapi ternyata apa yang kita temukan setelahnya membuat kita menyesal. Mengapa
tidak mencegah sebelumnya?
Selama
kita bisa mencegah hal buruk, lakukanlah. Karena kita tidak pernah tahu apa
yang terjadi setelahnya. Dan juga sebaliknya, suatu hal yang menjadi sebab dari
sebuah hal baik, maksimalkanlah, dan biarkan hasilnya Dia yang menentukan. Sebelum
kita menyesali hasil yang akan kita temui setelahnya.
0 komentar:
Posting Komentar