Pekan terakhir di bulan mei ini saya berkesempatan mengunjungi ibu kota
jakarta. Ini adalah kunjungan ke dua, selama hampir 25 tahun saya hidup. Kunjungan
kali ini berbeda. Jika pada kunjungan pertama saya dan rombongan hanya di bus,
menghadiri seminar akbar, lalu pulang tanpa melakukan hal lain. namun, pada
kunjungan kali ini saya bersama seorang teman memiliki waktu selama sepekan
dengan agenda-agenda yang sudah terjadwal dengan baik.
Karena perjalanan yang selama kurang lebih 12 jam, ketika
sampai di jakarta, saya masih bisa menikmati pemandangan jakarta yang kumuh. Masih
ada rasa kaget ketika melihat pemandangan itu, ya jelas saja. Karena selama ini
saya hanya mendengar melalui media tanpa mengetahui secara langsung. Pemandangan
yang saya temui membuat saya tidak habis pikir, karena selama enam tahun di
surabaya saya tidak pernah mendapatkan pemandangan yang seperti itu. Tidak ada
ceritanya rumah padat, berbahan seng berderet dipinggiran sungat dan di bawah
jembatan. Namun di jakarta, pemandangan itu bisa kita temui sepanjang jalur
kereta api, mulai dari bekasi hingga jakarta kota.
Setibanya
di stasiun pasar senen, hal lain terpikirkan. Tata stasiun yang semrawut,
bangunan dan lingkungan yang kotor. Padahal, bangunan stasiun adalah bangunan
lama yang akan sangat indah jika dirawat dan menjadi cagar budaya. Namun
sayang, kerusakan di mana-mana, sampah, dan bau pesing merebak ketika mengikuti
alur keluar stasiun.
Perjalanan
berlanjut ke terminal lebak bulus. Rute-rute yang dilewati tidak lepas dari padatnya
kendaraan yang tengah beradu dengan kendaraan lain demi menuju ke tempat
tujuan. Macet, tentu saja. Namun hawa panas kota jakarta belum saya rasakan
karena saya memilih menggunakan kopaja executive AC, sehingga perjalanan bisa
nyaman dinikmati tanpa sibuk dengan asap kendaraan dan asap rokok penumpang. Tidak
dapat membayangkan jika perjalanan semala hampir dua jam saya lalui dengan
kondisi asli jakarta.
Alhamdulillah,
setelah menunggu dalam waktu cukup panitia yang menjemput kami, akhirnya
tibalah kami di daerah tangerang selatan yang merupakan tempat acara. Daerah pinggiran
kota yang masih hijau, dan udara cukup segar. Terlebih kamar yang dilengkapi
fasilitas AC, sehingga tidak merasakan panasnya megapolitan.
0 komentar:
Posting Komentar