Sebagai
orang perantauan yang tinggal di rumah kontrakan, saya jarang sekali bisa
menonton televisi. Mudah saja sebenarnya, karena rumah yang kami tinggali tidak
punya fasilitas televisi. Kesempatan itu baru ada ketika moment pulang kampung,
sebulan sekali saya selalu menyempatkan diri untuk pulang. Dan saat itulah saya
tahu berbagai macam iklan yang sedang tayang di sela-sela program yang saya
tonton.
Untuk
kali ini, saya hanya akan berkomentar tentang iklan makanan dan minuman yang
semakin beragam jenisnya. Dari mulai air minum dalam kemasan, hingga susu. Dari
mulai kripik singkong, hingga roti bolu. Semoga tulisan ini membarikan sedikit
pemahaman yang berbeda bagi yang membacanya.
Minuman
dalam Kemasan
Sekarang, tidak hanya air dan teh yang
dijual dalam kemasan. Tapi juga susu dan segala produk kreasinya. Namun,
sadarkah kita, bahwa kita sedang “dibodohi” oleh produk-produk itu? Bilangnya memberikan
banyak manfaat, bagus untuk kesehatan karena mengandung berbagai macam vitamin
dan mineral, dan lain sebagainya. Padahal nyatanya, dengan hanya menggunakan
pemahaman teori ilmu kesehatan sederhana, promosi yang mereka lakukan dengan
iklan-iklannya memberikan pengetahuan yang salah. Bisa dipahamilah, karena
mereka sedang berjualan.
Kenapa saya bilang menyesatkan?
Baik, mulai dari produk air beroksigen. Pertama
kali produk ini diluncurkan, saya heran. Memang apa manfaatnya air dengan
tambahan oksigen? Memangnya lambung bisa mencerna oksigen? Heran, dengan
pemahaman teori pencernaan jaman SMA saja, jelas-jelas iklan ini hanya mencari
untung untuk produk yang dipasarkan. Manusia butuh oksigen itu benar, tapi
bukan lewat air yang kita minum, kita tinggal ambil nafas, selesai. Kebutuhan oksigen
tubuh akan terpenuhi.
Produk baru yang aku tahu dan tidak
kalah herannya adalah susu dalam kemasan yang dicampur buah. Katanya begitu. Mereka
mengklaim dalam produknya mengandung vitamin dan zat-zat penting yang
dibutuhkan tubuh. Padahal kan, susu tidak bisa dicampur buah. Karena sebanyak
apapun kandungan air dalam buah, tetap saja ada kandungan asam yang bisa
merusak khasiat dari susu. Secara susu adalah protein yang akan rusak oleh asam
dan panas yang terlalu tinggi. Jadi, produk itu sebenarnya punya khasiat apa? Selain
tentu saja rasanya yang enak, saya jamin.
Dan, jangan sering-sering mengkonsumsi
produk minuman dalam kemasan (walaupun akhir-akhir ini sangat menyukai rasa
dari salah satu produk teh dalam kemasan). Apalagi yang berkarbonasi. Teh,
sirup, semuanya itu bisa meningkatkan beban kerja ginjal. Banyak natrium dan
gula yang ditambahkan dalam minuman tersebut. Belum lagi jika di dalamnya ada
tambahan pengawet dan pemanis buatan. Satu-satunya minuman yang menyehatkan
adalah air putih. Jika ingin sehat, konsumsilah air putih yang banyak. Agar tidak
dehidrasi, sehingga konsentrasi tetap bisa 100% walaupun tanpa mengkonsumsi
isotonik.
Makanan
dalam Kemasan
Makanan dalam kemasan sekarang tidak
kalah jenisnya. Tidak hanya sambal tomat, sambal terasipun kini dibuat dalam
kemasan. Tidak hanya kripik kentang, singkongpun sekarang jadi idola. Tidak hanya
biskuit, bahkan bolupun suda bisa kita dapatkan dengan cara yang mudah.
Apa yang perlu diperhatikan dari makanan
ini?
Tidak ada janji muluk dari iklan makanan,
hanya kelezatan yang dijanjikan. Dan itu benar adanya. Tapi, enak belum tentu
sehat kan? Halal belum tentu thayyib kan? Maka, bijaklah.
Makanan dalam kemasan, tidak luput dari
penggunaan bahan pengawet. Jika mie instan dan biskuit saja ada kandungan
pengawetnya, maka produk basah seperti bolu dan sambalpun tidak akan lepas dari
yang namanya bahan pengawet. Jadi, tetap harus dalam batas wajar untuk
mengkonsumsi bahan makanan jadi. Jika produk itu bisa dibuat sendiri, alangkah
lebih baik jika dibuat sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar