Di mana sebaiknya kita
membaca buku? Oh, pertanyaan ini lebih baik jika diganti dengan “dimana kita
nyaman membaca buku?” karena nyaman menurut kita belum tentu baik, namun kita
enjoy melakukannya.
Dari beberapa tempat yang
pernah saya gunakan membaca buku, ternyata saya lebih menyukai tempat yang
ramai daripada tempat yang sunyi senyap. Kenapa?sederhana saja sebenarnya.
Tempat yang sunyi senyap membuat saya mudah mengantuk, tapi sebenarnya hal ini
tergantung dari buku yang dibaca juga sich, jika buku yang dibaca membosankan,
di manapun cenderung mengantuk J.
Lalu, tempat-tempat itu di
mana saja? Saya sebutkan dari yang lazim hingga yang – mungkin – aneh bagi
sebagian orang. berikut tempat-tempat yang saya pernah pergunakan membaca buku.
1.
Perpustakaan
Waktu SMP SMA, tempat ini adalah favorit untuk membaca.
Batasan jumlah buku yang harus di pinjam, adalah salah satu alasan menggunakan
tempat ini untuk membaca buku yang diincar. Rata-rata memang buku pelajaran
yang besar dan berat yang dibaca di sini, saat ada tugas tentunya. Sehingga
tidak repot-repot untuk membawanya keluar dari perpus.
Pergi ke perpustakaan saat jam istirahat dapat menghemat
uang saku, dan selain itu bisa mensurvei buku apa yang paling banyak di baca
oleh para siswa.
Suvei, untuk apa? Bukan untuk apa-apa sebenernya, hanya
untuk menambah jenis bacaan saja. Misal saat SMP yang selalu saya pinjam adalah
serial lima sekawan, nah pas lihat ada adik kelas baca lupus sambil
senyum-senyum dan cekikikan sendiri, saya penasaran. Akhirnya saya pinjam
Lupus, eh.... ternyata saya ketagihan. J
Tapi akhir-akhir ini saya sering mengantuk kalo baca di
perpus. Padahal tempatnya enak banget. Ber AC, kursinya nyaman. Atau mungkin
karena buku yang dibaca? Entah...
2.
Kamar
Baca buku sambil rebahan di tempat tidur, adalah posisi
membaca yang tidak di sarankan. Tapi, cara ini nyaman banget. Apa lagi jika
hanya membaca buku fiksi yang ringan. Posisi ini adalah posisi enak untuk
dipilih. Asal, siap saja dengan minus mata yang akan terjadi atau mungkin saja
bertambah.
Tentu saja, membaca di kamar adalah dengan duduk tegak di
meja belajar yang tersedia (kalau saya kadang sambil mendengarkan musik).
Posisi badan tidak salah, mata juga tidak terancam kekurangan kelenturan
ototnya. J
3.
Taman
Membaca dengan ditemani semilir angin sejuk, dengan wangi
daun dan bunga, ehmmm sungguh senangnya. Ya, jika taman dekat tempat tinggalmu
menyediakan fasilitas yang mendukung untuk kamu betah berlama-lama duduk disitu
dengan membawa buku kesukaan, sungguh menyenangkan. Refreshing dengan dua
kegiatan sekaligus. Membaca dan menghirup udara segar. Apalagi yang hidup di
kota besar seperti surabaya dan jakarta, tentu hal ini akan sangat
menyenangkan. Dari pada setiap hari terpapar ruangan ber AC terus, mending
keluar menghirup udara segar.
4.
Kafe
Punya uang lebih, atau ada club buku yang tengah diikuti,
biasanya menggunakan tempat ini untuk menikmati buku. Saya sendiri jarang
sekali menggunakan tempat yang satu ini. sederhana saja alasannya, karena harus
mengeluarkan uang lebih untuk menikmati tempat yang nyaman ini. eh, tapi
sekarang banyak kafe yang juga punya perpustakaan. Jadi semakin memanjakan para
pecinta buku. Silahkan di coba bagi yang mampu (yang sekarang masih ada
kelasnya tinggi). Suatu saat juga ingin punya kafe yang juga menyediakan
buku-buku bacaan. Mohon do’a nya J
5.
Foodcourt mall
Ramai, ruwet, tapi ini asyiknya. Ketika kita sudah konsen
dengan buku yang kita baca, kita seperti “ditengah keramaian aku merasa sepi” J yap, entah. Beberapa kali saya melakukan ini. dan asyik
banget. Ga terasa buku yang dibaca sudah halaman seratus. Jika haus atau lapar,
tinggal pesan saja. Jika tidak ada budget, ga akan diusir kok. So, kita bisa
selama yang kita pingin. Ga kayak di kafe yang harus memesan menu yang ada.
Silahkan dicoba.
6.
Pantai
Membaca buku ditemani deburan ombak dan semilir angin
pantai, betapa mengasyikkan. Khayalan kita juga akan melayang dan mungkin akan
menemukan ide baru untuk ditulis. Sambil menyelam minum air J
7.
Kapal feri
Tempat ini dipakai karena saya yang perantau. Dari pada
bengong selama 30 menit untuk menyebrang, mending digunakan untuk membaca.
Walaupun ramai, itu ga akan ngaruh
8.
Mobil
Ga pusing? Kalo lagi jalan nya rata, tidak akan. Saya
sering melakukan ini. perjalanan Pamekasan surabaya, 1 jam pertama biasanya
saya pakai untuk membaca.
9.
Motor
Emang bisa? Saking ngebetnya sama satu buku, saya pernah
nekat baca buku itu di motor. Terutama saat lampu merah. Lumayankan waktu 90
detik digunakan untuk baca. Apalagi jika perjalanan cukup jauh, lampu merah di
surabaya kan cukup banyak. Dapat satu bab lho.... J
Nah, selamat berekplorasi dengan tempat-tempat yang
menurut kamu menyenangkan untuk menghabiskan buku yang tengah kamu baca.
Walaupun masih sulit bagi saya untuk meninggalkan membaca sambil tiduran, ini
benar-benar tidak baik. Jangan ditiru.
0 komentar:
Posting Komentar