Sabtu, 03 Maret 2012

Membuka Pintu untuk Cinta



                “Aku sudah menunggumu selama empat tahun, menantimu hadir dalam hatiku untuk membantuku bergerak menjalankan apa yang sudah aku pilih. Namun, dirimu tak kunjung hadir hingga saat dimana aku sudah melewati lebih dari separuh perjalanan ini. dan aku menjalaninya tanpa dirimu, berat. Tapi aku mencoba mencari cara lain. Jika memang aku belum bisa menjalaninya karena dirimu, cinta, maka aku akan melakukannya demi cinta ku pada orang-orang yang aku cintai”.
                Bukan, bukan aku membenci ini, membenci apa yang sudah aku pilih. Aku tak punya alasan untuk itu. Dirimu sudah aku pilih sendiri, sudah mendapatkan restu Ramah dan ibuk. Dan dalam perjalanannya, aku menemukan hal-hal menarik yang dapat mengobati kerinduanku akan apa yang sudah menjadi impianku. Namun, ketika cinta butuh syarat untuk hadir dalam perjalanan aku bersamamu, itu belum bisa aku wujudkan. Ketika cinta akan hadir dengan kondisi yang kondusif, ketika cinta butuh orang-orang yang “enak” berdasarkan versiku, aku tidak mampu untuk itu. Cinta tak bersyarat seharusnya, dan itulah mengapa cinta tidak hadir dalam perjalanan aku dan dirimu.
                Perjalanan bersamamu sangat menyenangkan. Aku bisa mendapatkan berbagai macam hal yang aku inginkan. Belajar sosiologi, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu gizi, psikologi, komunikasi (walaupun susah aku praktikkan), hukum, etik. Semua hal itu aku senangi. Namun kenapa cinta tidak kunjung hadir? Ya, karena aku masih mensyaratkan untuk kehadiranmu, cinta. Hingga saat perenunganku menjalani tahapan terakhir ini, satu hal yang dapat aku simpulkan. “aku belum membuka pintu untuk mu, cinta”. Ya, dirimu tidak jauh dari ku. Hanya saja aku belum bisa membuka pintu untuk mu.
                Maafkan aku, ku berjanji. Perjalanan bersamamu akan aku hadirkan cinta disini. Lingkungan yang aku hadapi tiap hari akan mengadirkan cinta itu diantara kita. Aku optimis. Dari beberapa orang aku mendapatkan pelajaran. Aku tidak akan menghindarimu lagi. Aku akan terus menjalani ini bersamamu. Semua yang sempat mengalihkan duniaku juga akan aku jadikan syarat untuk bisa membuka pintu itu untuk cinta. Aku berjanji akan membuka pintu untukmu, cinta.

0 komentar:

Posting Komentar