Menikah itu adalah takdir
yang sudah tertulis bahkan ketika kita belum terlahir ke dunia. Saat usia
kandungan ibu kita 4 bulan, roh ditiupkan, maka saat itu pula takdir kita sudah
digoreskan Nya. Lahir, rejeki, mati, dan jodoh. Tidak akan ada yang melenceng,
tugas kita hanyalah dengan sabar menjalani prosesnya. Proses untuk terus
memperbaiki diri hingga kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita. Apakah
waktu itu cepat atau lama?, tidak ada yang tahu kecuali Dia yang sudah
menuliskan takdir hidup untuk kita.
Menikah itu tidak
berhubungan dengan seberapa menarik fisik kita menurut penilaian orang. apakah
orang cantik/tampan, kaya, memiliki derajat sosial yang tinggi memiliki jaminan
untuk menikah cepat? Tidak sama sekali. Bisa saja orang yang secara fisik tidak
menarik, secara materi dalam batas cukup, derajat sosial di masyarakat
dipandang tidak penting, justru ditakdirkan menikah dalam usia muda. Apakah
orang dengan fisik sehat dan sempurna akan lebih cepat menikah dibandingkan
dengan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik?
Suatu sore di sebuah
rumah sakit bersalin. Seorang ibu mengantarkan anaknya untuk memeriksakan diri.
Wanita berusia 30 tahun dalam kondisi lumpuh layuh dari dada hingga kaki,
dibopong oleh seorang laki-laki yang ternyata suaminya. Sang ibu bercerita
bahwa anaknya pernah menderita TBC tulang belakang, dan hal itulah yang
menyebabkan putri tercintanya perlahan lumpuh sejak 8 tahun lalu. Dan kapankah
dia dipertemukan jodohnya? masyaAllah... jika Allah berkehendak memang tidak
akan ada yang bisa mengalihkannya. Pasutri itu telah menjalani pernikahan sejak
4 tahun lalu, yang dalam arti mereka menikah ketika wanita itu dalam kondisi
lumpuh. Betapa luarbiasanya laki-laki yang bersedia menikah dengan wanita itu,
dan wanita tersebut sungguh sangat beruntung. Dengan setia sang suami membopong
istrinya, meskipun hasil akhir tidak seperti yang diharapkan, aku berharap
mereka tetap dalam keberkahan bingkai pernikahan.
Menikah itu adalah
rahasia Nya. Maka ketika ada yang bertanya “kapan menikah?” jawaban yang sering
aku sampaikan adalah “yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Apakah
cantik/tampan akan mempercepat datangnya jodoh? Ternyata aku temukan orang yang
secara fisik menarik namun juga tak kunjung diberikan jodohnya. Apakah
kemapanan akan mempercepat datangnya jodoh? Ternyata aku menemukan bahkan yang
tidak bekerja pun sudah menikah. Apakah yang sholeh/sholehah lebih cepat
didatangkan jodohnya? Kadang aku bertemu dengan seseorang sholeh/sholehah yang
tak kunjung dipertemukan dengan jodohnya. Lalu apa?
Menikah itu seperti mati.
Siap tidak siap, jika sudah ditakdirkan untuk menikah maka kita akan menikah.
Bedanya dengan kematian, jika mati pasti dialami semua orang, sedangkan menikah
belum tentu semua orang akan mengalaminya. Namun satu hal yang harus kita
pegang, penyiapan diri yang terus menerus hingga masa itu tiba. Rawat tubuh
kita agar ketika jodoh itu datang, fisik kita sehat. Masalah cantik/tampan, itu
adalah pemberian Nya, dan hanyalah penilaian dari manusia. Siapkan diri kita
secara ilmu karena menikah adalah peristiwa sekali seumur hidup yang butuh ilmu
untuk mengarunginya. Sholel/sholehah kan diri kita, karena bagaimana jodoh kita
nantinya, itu tergantung bagaimana kita sekarang.
Menikah itu... harus
sabar menjalani prosesnya. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang melanggar
aturan Nya. Bagaimanapun sulitnya, kita harus kuat-kuat untuk tetap kukuh
dengan aturan yang ada.