Setelah menunda profesi selama satu semester dengan alasan belum melengkapi persyaratan yudisium, akhirnya hari itu datang juga. Kemarin (20022012) aku dan tiga orang temanku (A7) akhirnya menjalani yudisium bersama teman-teman angkatan B13. Perasaannya? Sama seperti sebelum-sebelumnya, sedikit menyebalkan karena harus menunggu beberapa waktu hingga akhirnya kami semua masuk dalam satu ruangan. Setelah di absen satu persatu, kami semua yang ada diruangan itu dinyatakan lulus dan layak untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yaitu profesi.
Tanggal 21 Februari 2012, adalah hari pertama aku menggunakan seragam putih-putih dengan sedikit kombinasi batik warna biru. Pra pendidikan profesi, yang merupakan acara pertama yang harus dilaluli sebelum akhirnya menjalankan tugas sebagai ners muda. Kami diambil sumpah dan diberikan penjelasan tentang ruangan yang akan kami masuki nanti nya. dari beberapa pemaparan tersebut, satu yang menjadi harapan saya adalah apa yang disampaikan akan membuat benih cinta dalam hati saya untuk tumbuh. Karena inilah saatnya. Pembekalan yang dilakukan kemarin, memberikan motivasi pada diriku sendiri bahwa masih banyak kebutuhan pelayanan kesehatan terhadap perawat. Masih belum ada rumah sakit yang bisa memenuhi ukuran ideal sebuah rumah sakit, satu perawat satu tempat tidur alias satu pasien.
Ya, akhirnya saat ini tiba. Setelah menjalani pradik selama empat hari, kami akan melanjutkan ke klinik yang nyata. Tentu saja, setelah lulus ujian pra klinik yang akan dilaksanakan esok hari. aku harap, aku bisa lulus. Aku sadar, butuh usaha lebih. Mengingat sudah hampir enam bulan otak ini tidak bersentuhan dengan materi keperawatan, melainkan hal lain yang seringkali mengalihkan ku dari dunia keperawatan.
Bagaimanapun perasaanku menghadapi ini, satu hal yang membuatku semangat adalah aku akan menjalani hari-hari dimana akan selalu dipenuhi dengan kesukuran bahwa aku ada di rumah sakti bukan sebagai orang yang sakit, namun sebagai perawat orangyang sakit. Yang nantinya akan banyak hikmah yang aku dapat jika aku pintar menangkapnya.
Mulai hari ini , apa yang aku alami selama profesi akan aku tuliskan, InsyaAllah. Karena hikmah adalah milik orang mukmin yang hilang, siapa yang menemukan dia berhak memilikinya. Dan aku ingin memiliki hikmah tersebut dengan mengikatnya melalui tulisan. Karena setiap peristiwa yang kita lalui adalah istimewa, yang menjadikannya kemudian tidak istimewa adalah cara pandang kita yang tidak membuatnya menjadi istimewa.
Semangat belajar, bekerja, dan berkarya.
0 komentar:
Posting Komentar