Tentang luka. Ada dua jenis luka
yang aku ketahui. Luka fisik, dan luka hati. Jika yang pertama penyebab jelas
dan bentuknya juga jelas, sedangkan yang kedua sebab jelas namun wujudnya
seperti apa, tak bisa kita definisikan dengan pasti.
Namun satu hal yang
pasti…penyembuhan kedua luka itu, sama.
Jangan lagi terlalu percaya
dengan ungkapan “biarkan waktu yang menyembuhkan”. Ya,,,memang waktu yang akan
menyembuhkan, tapi kita punya hak untuk berapa banyak waktu yang kita butuhkan.
Sehari, sepekan, sebulan, setahun, atau bahkan selamanya luka itu tak
tersembuhkan.
Jika itu luka fisik, lama
penyembuhan akan semakin memperburuk kondisi luka. Pun dengan luka hati. Hanya
beda keduanya adalah yang satu terlihat yang satu tak terlihat. Hanya bisa
dirasa, bagi yang bisa merasa.
Mobilisasi, itu hal yang
mendukung untuk penyembuhan luka. Mengalirkan darah penyuplai oksigen untuk
memberi makan sel-sel sekitar luka agar segera menutup kembali kulit yang
terbuka.
Pada luka jiwa, mobilisasi dapat
memberikan semangat, agar tak terus larut dalam kedukaan. Sama hal nya seperti
oksigen yang memberikan kehidupan bagi sel di sekitar luka, pengalaman yang
kita dapat selama proses bergerak itu, memberikan nyawa baru untuk jiwa yang
tengah terluka.
Bagaimana caranya?
1. Bergeraklah.
Patah hati memang sakit, tapi tidak lantas rasa sakit itu membuat kita hanya
berdiam diri tak melakukan apapun dengan diri dan dunia sekitar kita. Menurut
ilmu psikologi, berdiam diri hanya akan menambah berat tekanan yang ada pada
diri. Terlebih jika kita berdiam di kamar yang gelap. Stress kita akan
bertambah tambah.
2. Lakukan
perjalanan. Perjalanan akan selalu memberikan pelajaran bagi pelakunya. Akan
banyak hikmah tercecer yang bisa kita dapatkan. Bahwa ada yang mendapatkan
ujian lebih dari kita, bahwa Allah masih menyayangi kita.
3. Temui
orang-orang berilmu dan sholeh. Dari mereka kita akan mendapatkan ilmu, pesan
hidup. Bahwa apa yang kita alami tak lepas dari rencana Nya. Bahwa masih banyak
yang bisa kita lakukan untuk dapat lebih bermanfaat bagi sekitar. Dan juga,
kita belajar bagaimana orang-orang sholeh jaman dahulu bertahan dalam ujian
yang mungkin tak tertahan.
4. Yang
terpenting dari semua itu adalah… bergeraklah menemui Tuhan mu. Mentadaburi apa
yang sudah Ia Firmankan untuk mu melalui kitab Nya. Karena darisanalah kita
akan mendapatkan jawaban, mengapa luka itu Dia berikan untuk mu. Karena membaca
kitab Nya adalah obat paling mujarab yang bisa kamu gunakan.
Jika air akan busuk jika dia tak
mengalir, begitupun lukamu. Akan busuk jika kau tak bergerak. Apapun yang
terjadi, seburuk apapun kondisi, teruslah bergerak, jangan pernah berhenti.
0 komentar:
Posting Komentar